Cerita Teman

Halo! Saya juga ingin cerita-cerita nih, Yatta!


Saya Adriana Andang Gitasari. Sejak lahir sudah diputuskan oleh orangtua saya untuk berjenis kelamin perempuan. Hahaha. Lahir 2 agustus 1990 di hari saat Amerika menyerang Kuwait untuk mendapatkan ladang minyak, itu cerita ibu saya (bahkan ia senang sekali mengulang cerita itu). sekarang masih berkuliah di Ilmu Komunikasi UGM bersama kalian, teman-teman yang unik-unik.

Saya berperawakan kecil. Itu karena badan saya pendek. Ya Tuhan, sudah jatah saya kali ya tidak tumbuh tinggi. Hahaha. Walaupun pendek, tapi kekar. Mampu menempuh jarak Minggir – UGM hanya dalam waktu 30 menit. Itu karena kepepet dan kesusu serta mengejar waktu lho ya. Cukup, fisik saya tidak perlu diceritakan banyak nian.

Kata teman-teman saya ceria dan banyak membuat tertawa karena “ceplosan” saya. Itu memang benar. Saya akui, tapi hanya untuk kondisi tertentu, hehehe. Terima kasih ya teman-teman atas penilaiannya. Namun mungkin teman-teman juga pernah mendapati saya berubah mood dalam sekejap. Ria, Retno, Maya pasti pernah melihat saya mengalami hal itu. Yah, menurut saya sendiri memang saya orangnya moody. Seringnya sih ceria tapi kalau sudah ada sesuatu yang mengganggu perasaan dan pikiran saat itu juga, pasti wajah saya ditekuk cemberut bahkan menangis. Saya sebenarnya juga mudah melo kalau banyak pikiran dan masalah. Cuman ya kalau pas ketemu teman-teman seperti kalian, saya bisa sejenak melupakannya.

Namun keceriaan yang kalian temui saat saya bersama kalian bukan topeng lho atau kepura-puraan semata. Saya tidak pernah mencoba memaksa diri untuk menjadi seorang yang ceria atau polos. Saya sungguh tulus ikhlas menjadi orang yang seperti itu saat bersama kalian. Hahaha. Berkat kalian juga lho saya bisa terus ceria. Kenapa?

1. Rifki dan Putri. Dua teman yang cerdas, pintar, pandai, dan semacamnya lah pokoknya. Kalau pas ngobrol sama mereka banyak info dan pemikiran yang menambah wawasan saya. Saya juga senang akan kesenangan mereka menikmati pertunjukkan seni. Sayangnya sampai saat ini saya belum sempat banyak menikmati konser, pentas tari, gigs, dan event lain bersama mereka berdua, atau salah satu dari mereka berdua. Mereka up to date banget lah soal begituan. Hahaha. Rifki dan putri juga punya banyak kesamaan menurut saya. Mereka cerdas, baik hati, aktif di dunia ke-organisasi-an, dan punya banyak kenalan. Saat kumpul bersama, mereka jarang curhat masalah. Seperti yang dibilang rifki, ia mencoba menyelesaikan sendiri tanpa menyusahkan orang lain. Mungkin putri juga begitu. Tak apa teman, saya pernah menjadi orang seperti itu juga, dan semua tetap baik-baik saja kok. Hehehe. Tapi kalau memang butuh banget cerita, tak usah malu-malu lho. Kami siap mendengarkan. Bukak telinga lebar-lebar. Selebar daun kelor... Oh iya buat Putri semangat yak! Kita pasti bisa lulus dari Komunikasi! :p

2. Maya dan Retno. Dua teman yang sama-sama sukak fotografik (harus pake huruf –k biar kelihatan suka banget gitu, hahaha). Paling bisa diajak sharing tentang editing, photoshoping, rendering, mastering, aftereffecting, dan semua makhluk sejenisnya lah. Mereka duo dahsyat di bidang piranti produksi. Hehehe. Senang melihat mereka masih bertahan bertekun di dunia fotografik. Dunia yang membuat mereka dolan nandi-nandi wong loro. Mereka juga jarang curhat blak-blakan tentang masalah mereka. Menurutku Retno sudah cukup nyaman dengan tidak banyak curhat. Mungkin itu caranya sendiri untuk menghadapi masalah. Sejauh ini bagi saya dia orang yang sangat hebat. Banyak terpaan cobaan hidup tapi dia masih bisa melaluinya. Melalui jalan sepanjang Prambanan – Jogja yang sangat penuh truk-truk besar itu. lho? Hahaha. Bercanda nok :p Semangat retno! Besok kalau buka studio foto aku dikasih diskon yak! Terus.... Maya juga. Dia jarang banget curhat masalah pribadinya. Semoga emang tidak ada masalah ya May ya. Hehehe. Ayo maya kasih sentuhan dikit di penampilan, biar nggak jadi cowok terus :p piss...

3. Ria dan Wahyu. Mereka berdua adalah orangtua palsu saya. Hahaha. Dalam dunia pertemanan kita, kalian berperan sebagai orangtua saya. Tapi memang iya lho. Kalau ada pikiran yang mengganggu saya sering cerita ke bebeb. Dia tidak bosan mendengar curhat saya. Sering memberi nasihat dan solusi yang menentramkan. Sayang sekali bebeb udah nggak kost, jadi saya nggak bisa numpang lari dari rumah deh. Hahaha. Sama seperti si emak, si papi wahyu juga. saat sesi curhat bersama, kata-katanya sangat “waow” dan terkadang hanya bisa membuat saya diam dan mengangguk. Ya, lumayan bijak si wahyu ini. Senang punya orangtua “jadi-jadian” seperti kalian,

4. Ari! Lama tidak bertemu denganmu. Tapi Saya senang melihat namamu tertulis di pengumuman rapat jurusan. Ari adalah teman pertama yang yang sudah mengajukan form 1. Wah, ini membuktikan bahwa ari adalah orang yang tidak suka membuang waktu. Target harus dikejar dan diselesaikan. Ari ini teladan kita semua teman-teman, ayo semangat ari! Kamu membuktikan bahwa keterbatasan (dalam banyak hal) tidak begitu saja mengalahkan semangatmu. Salut. Hormat grak!


Waow, sudah banyak yang saya ketik. Saya baru sadar, saya tidak banyak menceritakan kekurangan kalian di mata saya. Tak apalah, yang kurang biarlah berlalu. Hahaha. Mari kita bercermin sendiri-sendiri saja kekurangan kita, saling memaklumi dan memaafkan. Mengingatkan dan membantu memperbaikinya. Terima kasih sudah bersama selama ini. Saya tidak menyangka akan berteman baik dengan kalian. Mengingat dulu waktu semester pertama kuliah, saya suka menyendiri dan sedikit mengalami masalah dengan pergaulan anak komunikasi. Yah, itu dulu. Sekarang saya sudah sangat bahagia memiliki teman seperti kalian. Muah!






Comments

Popular posts from this blog

'Ke Sana' - nya Float

Ayu Rianna Amardhi: Sang Putri Indonesia dari Komunikasi

Sensasi Bermusik Live