Posts

Showing posts from 2014

Kita Gagal Piknik, Mas.

Mas, kini kamu akan kembali ke Yogyakarta. Meninggalkan ibukota, menuju rumah dan kampung halamanmu. Bekerja di sana. Sedangkan aku belum tahu. Sama sepertimu, aku pun sudah resign dari perusahaan tempat ku bekerja selama ini. Namun belum lagi ku dapat pekerjaan baru. Lalu, setahun kemarin kita bersama di Jakarta, kita ngapain saja ya? 3 tahun kamu tinggal dan bekerja di Jakarta, Mas. Sedangkan aku setahun. Kita ketemu setiap sabtu dan minggu. Kadang-kadang mencuri waktu di hari-hari selain itu. Sering kita habiskan waktu melepas rindu dengan bertengkar. Buang-buang waktu, katamu. Benar. Kita membuang waktu berharga yang sebenarnya bisa digunakan untuk PIKNIK. YA, PIKNIK. Aku perlu sekali menulis kata tersebut dengan HURUF KAPITAL. Hahaha. Mungkin kita lelah, mas. Malah kita bertengkar. Padahal yang kita butuhkan adalah piknik. Piknik kemana saja, tak perlu mahal. Hah. Sekadar membaca buku di Taman Suropati saja tak bisa kita lakukan. Menguji adrenalin di Dun

Percakapan #2: Revolusi Mental

Di suatu pagi, saat aku menikmati liburan lebaranku di rumah dengan bermalas-malasan bangun pagi... Ibu : "Tangi nok  (bangun nak)" Aku : "Oh wis jam 11 to (Oh sudah jam 11 ya)" Ibu : "Jare meh revolusi mental (Katanya mau revolusi mental)" Aku : "...." Lalu aku pun bangun dari tempat tidurku...

Percakapan #1 : Klise

Lebaran lalu, aku menyempatkan pulang ke kampung halaman, di Yogyakarta. Pulang ke rumah bapak dan ibu. Di sela-sela melepas rinduku memasak di dapur, aku bercakap-cakap dengan ibu. Kira-kira seperti ini: Aku : "Mak aku meh resign * (Mak, aku mau resign )" Ibu  : "Yo rapopo. Melu-melu CPNS to nok. (Ya, tidak apa-apa. Ikut-ikut CPNS tuh nak.)" Aku : "Iyo mak. Aku niliki pengumuman rung ono kabar meneh. (Iya mak. Aku melihat pengumuman belum ada kabar lagi.)" Ibu  : "Karang nek PNS ki terjamin. (Kalau PNS itu terjamin.)" Aku : "Pantes aku ro mamak kon dadi PNS. (Pantas aku disuruh mamak jadi PNS)." *Catatan :  kata resign berasal dari bahasa inggris yang berarti undur diri, biasanya dipakai dalam konteks pekerjaan.

Cerita Pendek Sekali : Surat untuk Peter

Peter, Kamu pria yang baik. Kamu cerdas. Kamu bisa meraih segalanya dengan kemampuan yang kamu punyai. Sementara aku tidak, Peter. Aku tidak. Aku tidak sepertimu. Aku tak mahir dalam segala hal. Kecuali satu. Aku mahir beromong kosong. Aku mahir dalam hal itu. Sangat mahir. Seperti yang kamu lihat Peter. Aku tidak punya masa depan. Aku hanya punya masa lalu. Aku tak pernah berani menuju masa depan. Aku tidak bisa membuatnya. Aku hidup di masa lalu. Sudah kukatakan tadi. Masa lalu. Peter, Aku tidak punya apa-apa. Masih adakah yang kau harapkan padaku? Mungkin ada, mungkin. Tapi aku tak bisa menjanjikan harapan-harapan itu jadi kenyataan, Peter. Yang aku berikan hanya omong kosong. Ingat kan, Peter? Kau habiskan waktumu dengan omong kosongku. Selama ini. Kau tentu tidak mau, Peter. Kau tidak mau menghabiskan seluruh sisa hidupmu denganku. Kau tidak mau menikahi omong kosongku. Jangan, Peter. Jangan. Peter, Aku mohon... Jangan! --- Kuletakkan surat

Kalau Nyanyi Jangan Disetir

Pernahkah mengamati ajang-ajang pencarian bakat menyanyi yang disiarkan di televisi? Pernahkah mengamati para kontestan yang lolos babak audisi lebih bagus penampilannya saat audisi daripada saat babak eliminasi? Saya pernah. Hmm...saya menikmati episode-episode tayangan -yang katanya- reality show ini hanya saat babak audisi. Banyak kejadian lucu (tebakan saya sudah disetting tim kreatif) para peserta audisi yang mengundang tawa. Lumayan bisa melepas kepenatan. Walau saya jahat juga, menertawakan orang lain yang diolok-olok juri. Saya juga menikmati peserta-peserta audisi yang bernyanyi dengan suara bagus dan enak didengar. Bahkan suara-suara mereka jauh lebih enak didengar daripada suara juri. Saat babak audisi ini, tiap peserta boleh bernyanyi lagu apapun. Bebas. Genre apapun. Bebas. Lagu milik orang atau lagu ciptaan sendiri. Sesuka hati! Nah, kalau sesuka hati, berarti nyanyinya juga dari hati dong ya? Menyanyikan lagu kesukaanku, jenis musik yang aku suka, pokoknya yang aku s

Aku Sarjana

Image
Sudah hampir setahun sejak hari kelulusan saya menjadi sarjana. Sarjana Ilmu Politik. Gelar yang didapat setelah menempuh pendidikan selama 4 tahun 3 bulan di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. Sarjana Ilmu Politik yang buta soal politik. Ha - ha - ha. Saya tidak peduli. Buka-buka folder foto di komputer, saya menemukan foto lama ini. Foto yang diambil di depan rumah saat hari wisuda, 21 Mei 2013. Bersama ibu dan simbah Wiji (budhe dari ibu) saya berfoto. Foto diambil oleh kakak saya. Kenapa saya tiba-tiba posting ini? Entahlah. Mungkin karena saya sedang kurang kerjaan dan rindu rumah. He...

Pulang Kampung

Image
Desember lalu aku sempat pulang. Pulang ke kampung halaman. Kampung yang masih dirubung sawah-sawah. Kampung yang ketika malam tiba masih dipayungi langit berhias bintang-bintang. Kampung dimana bapak dan  ibuku tinggal, yang tinggal membesarkan 2 anak laki-laki lagi. Kapan ya aku bisa pulang lagi?