Posts

Showing posts from 2011

Takut

Saya takut tidak mengenalnya Saya takut ia tidak mengenal saya Saya takut saya dan ia tidak mengenal kami lagi Saya takut menghadapi (katanya) kuliah kerja nyata Saya takut menemui dosen pembimbing Saya takut tidak mendapatkan pekerjaan Saya takut mengintip masa esok 30 Juni 2011, 2:42

Saya, Malam, dan Dini Hari

Kini saya sangat akrab dengan malam dan dini hari. Saya bersahabat dengan mereka sejak saya dibelikan modem. Ya, modem. Sebuah temuan teknologi abad millenium, yang lebih canggih dari Panji Manusia Millenium. Eh tapi bukan modem yang ingin saya bahas. Namun pertemanan saya dengan malam dan dini hari. Saya menulis ini sebenarnya tidak disengaja. Saya baru tersadar beberapa saat setelah saya mengobrol dengan teman dekat via skype . Dalam obrolan itu ia bertanya, "ngenet opo kowe?". Saya hanya tertawa kecil, sekaligus terhenyak. (Hah? terhenyak?) "Eee, fb, blog, ..." jawab saya. "Eman-eman bandwith'e..", tambahnya. Itu saja??!? Mungkin itulah terlintas dalam pikiran teman saya. Saya yang notabene sudah gedhe , anak jurusan komunikasi pula, masak menggunakan fasilitas modem (yang masih gratisan) hanya untuk mengakses situs jejaring sosial semacam itu setiap waktu? Setelah saya pikir-pikir, saya jadi sedih. Waktu saya bersama malam hanya saya gunak

Anak Layangan

Image

Layang - Layang!

Tidak terasa sekarang ini musim kemarau. Jelaslah, sumur di rumah saya saja sampai kering karena tidak pernah turun hujan. Ibu saya sampai putus asa mau mencari sumber air dimana lagi. Saya pun mulai mengurangi jatah mandi karena takut menghabiskan sisa air yang ada di sumur. Namun ada pemandangan yang berbeda di desa saya beberapa waktu belakangan. Cuaca yang cerah, angin semilir atau angin sepoi-sepoi atau apalah itu namanya sangat mudah ditemui. Karena itulah di kala siang menjelang sore, anak-anak beramai-ramai pergi ke jalan-jalan sekitar area persawahan untuk bermain layang-layang. Oke, layang-layang. Mainan tradisonal ini kini sedang populer di desa saya. Sampai adik saya pun ikut-ikutan membeli beberapa layang-layang. Ada banyak bentuk layang-layang, mulai dari yang sederhana, yaitu belah ketupat sampai yang rumit. Layang-layang bentuk rumit ini sering disebut bapangan dalam bahasa Jawa. Bapangan berukuran lebih besar dari dari layang-layang biasa dan berwarna-warni.

Teman-Teman yang Membuat Saya Hanya Bisa Mengangguk-angguk

Tunggu. Dilihat dari judulnya saja bisa tulisan ini pasti tidak akan masuk dalam kumpulan karya ilmiah, hahaha. Ah, masa bodoh, toh saya tidak bertujuan untuk menulis semacam itu. Saya hanya ingin menulis tentang mereka, teman-teman saya yang tiap kali ada kesempatan mengobrol bersama mampu membuat saya hanya bisa mengangguk-angguk, tidak mengeluarkan argumen, bantahan, dan ungkapan. 1. Yohanes Novendriono Saya banyak mengobrol dengannya, tentu saja karena dia adalah teman laki-laki saya. Ya teman dekatlah kami ini. Sejak kami berkenalan, banyak sudah yang kami bicarakan. Topik A sampai Z, tema nggak penting sampai yang (dibuat) penting, obrolan santai sampai yang serius. Nah itu dia, ketika obrolan kami mulai memasuki hal-hal yang esensial dalam hubungan kami (halah) atau ketika kami membicarakan permasalahan yang sedang saya hadapi, ia senang sekali membuat saya terdiam, tidak mampu berkata-kata lagi. Terlalu banyak yang ia ungkapkan untuk "mencerahkan" saya, sehingg

Latar Biru

Image
Beberapa minggu yang lalu saya mengerjakan produksi siaran televisi di daerah Gamping, Sleman. Ya, saya bertugas untuk mengabadikan momen-momen berharga (ah..apa iya ya?)selama shooting (baca: syuting) berjalan. Alhasil saya pun memotret apa saja yang saya anggap menarik. Namun ups! Kenapa saya malah tidak merekam gambar-gambar sewaktu para kru (baca: teman-teman)bekerja ya? Saya malah asyik sendiri dengan kamera saya dan belajar mengambil gamabr-gambar yang lain. Hahaha, tidak bagus-bagus amat memang. Ya saya juga masih belajar (baca: amatir). Beberapa foto berlatar awan saya pilih untuk mengisi blog ini. Latar Biru. Judul postingan kali ini. Karena foto-foto pilihan saya ini semua berlatar awan biru, yang beberapa waktu terakhir amat senang berada di atas kota Yogyakarta di kala siang. Sudah, tak perlu berlama-lama. Lihat saja! 1.jaring-jaring listrik 2. Bingkai Alam 3. Rumahku butuh listrik 4. Seakan menjulang 5. Home sweet home 6. Rerimb

Kaum Muda dalam Bingkai Budaya

Banyak sekali film-film yang bercerita tentang dinamika kaum muda. Dua diantaranya ialah Across The Universe (2007) dan sebuah film dokumenter National Geographic, Love in The Sahel (2001). Bisa dibilang keduanya berusaha untuk menuturkan bagaimana kehidupan anak muda pada masanya. Pertama, dalam film Across The Universe kaum muda sedang berada dalam era generasi baby bloomers. Era disaat Eropa-Amerika baru saja menyudahi perang dunia kedua dan berusaha bangkit dari keterpurukan. Kaum muda yang direpresentasikan oleh tokoh-tokoh di dalam film ini adalah kaum muda yang mencoba menemukan jati dirinya. Intrik dan konflik kehidupan keluarga, asmara, sampai politik mewarnai perjalanan mereka. Satu hal yang pasti, kehidupan kaum muda di kala itu penuh dengan “perlawanan”. Sekelompok anak muda memilih untuk menjadi seorang yang bebas dan tidak terkekang oleh apapun. Mereka berani hidup dalam jalan yang mereka pilih sendiri. Tempat tinggal, pekerjaan, pasangan hidup, sert

Ekspresi Baby Boomers Indonesia

Kaum muda adalah kaum yang sangat dinamis. Mode, bahasa, musik, dan ideologi yang berkembang sangat cepat berubah seiring anak-anak muda yang terus berkembang pula. Maka tak dapat dihindari berbagai ekspresi kaum muda pasti berbeda setiap zamannya. Tiap generasi mempunyai ciri dan kekuatan masing-masing. Silent generation merupakan generasi kaum muda yang lahir pada tahun 1925 – 1945. Generasi ini tumbuh dan berkembang dalam dunia perang, saat depresi hebat melanda dan Perang Dunia II berkecamuk. Namun generasi init idak sepenuhnya “diam”. Tokoh-tokoh dari berbagai bidang justru lahir dari generasi ini seperti Jimi Hendrix, Martin Luther King, Jr., Foucault, Derrida, dan lain-lain. Lalu generasi baby boomers, yang lahir di tahun 1946 – 1964 ditandai dengan beragam perlawanan yang dilakukan anak-anak muda waktu itu atas situasi sosial politik yang serba kacau. Berlanjut ke generasi X, generasi yang lahir antara tahun 1965 – 1981. Generasi ini masih diwarnai dengan praktik counter-cu

Bukan Mahakarya

Image
Ya, dari judulnya saja postingan ini bukanlah sebuah mahakarya, hanya sebuah karya. Karya ketika saya mempunyai sebuah kamera baru, yang saya juluki "kemi". Ia ialah Canon dengan seri EOS 1000D. Ya, kamera yang sebenarnya belum begitu dekat dengan saya. Namun saya tetap berusaha "mendekatinya", walau agak malas sebenarnya, ha..ha. Di awal perkenalan saya dengan si kemi, saya tidak tahu ingin memotret apa, masih terpikir keraguan dan ktakutan dalam mengambil sebuah gamabar. Padahal hanya sebuah potret sebenarnya. Akhirnya di dalam sebuah rumah kami (karena itu bukan rumahku saja, tapi keluargaku) dan di dalam kamar gelapku (karena jarang aku bersihkan kali ya) aku mencari-cari objek. ce-Klik! Beberapa foto ini saya hasilkan. Sedikit memang, tapi tak mengapa lah, namanya juga baru belajar. 1. Berharga Ketika "Berharga" 2. Dik, suka kerajinan tangan ya? 3. Barisan Gigi Sisir 4. Sumber Kehidupan Kami Sekadar catatan, foto-foto ini masih ment