Kita Gagal Piknik, Mas.
Mas, kini kamu akan
kembali ke Yogyakarta. Meninggalkan ibukota, menuju rumah dan kampung
halamanmu. Bekerja di sana. Sedangkan aku belum tahu. Sama sepertimu,
aku pun sudah resign dari perusahaan tempat ku bekerja selama ini.
Namun belum lagi ku dapat pekerjaan baru.
Lalu, setahun kemarin
kita bersama di Jakarta, kita ngapain saja ya?
3 tahun kamu tinggal dan
bekerja di Jakarta, Mas. Sedangkan aku setahun. Kita ketemu setiap
sabtu dan minggu. Kadang-kadang mencuri waktu di hari-hari selain
itu. Sering kita habiskan waktu melepas rindu dengan bertengkar.
Buang-buang waktu, katamu.
Benar. Kita membuang
waktu berharga yang sebenarnya bisa digunakan untuk PIKNIK. YA,
PIKNIK. Aku perlu sekali menulis kata tersebut dengan HURUF KAPITAL.
Hahaha.
Mungkin kita lelah, mas.
Malah kita bertengkar. Padahal yang kita butuhkan adalah piknik.
Piknik kemana saja, tak perlu mahal.
Hah. Sekadar membaca buku
di Taman Suropati saja tak bisa kita lakukan. Menguji adrenalin di
Dunia Fantasi Ancol apalagi. Di Kepulauan Seribu yang ada banyak
pantai indah ...sudahlah. Oh iya, menjajal berbagai kuliner di
Jakarta juga tidak kesampaian!
Menyesal juga rasanya.
Yang kita butuhkan itu piknik. Malah jalan-jalan ke mal, lalu
bertengkar di perjalanan pulang.
Sudah. Bulan depan kamu
sudah ada di Yogyakarta. Entah aku akan berada di satu kota lagi
denganmu atau tidak. Kalaupun iya, kita banyak-banyak piknik, yuk!
Jika lelah, pikniklah.
wueh saiki ra tau nulis blog neh
ReplyDelete