Terima Kasih dan Maaf

Sempat bertukar pesan dengan salah seorang teman, akhirnya saya mengetahui kabar ini. Kabar bahwa majalah tempat saya bekerja sebagai reporter lepas sudah memutuskan untuk vakum. Entah untuk berapa lama. Majalah anak muda lokal Jogja yang saya ikuti sejak April 2012 lalu. Sayang sekali. Majalah ini muncul di tahun 2010. Sempat berganti-ganti konsep dan segmentasi saat masih berbentuk buletin, akhirnya di akhir tahun 2012 majalah ini berubah bentuk menjadi majalah dengan sasaran pembaca anak SMA.

Saya sendiri bekerja sebagai reporter lepas. Setiap sebulan sekali saya mendapat tugas membuat artikel seperti profil komunitas, profil siswa bereprestasi, terkadang artikel tentang gadget, dan lain-lain. Sungguh pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan terlupakan. Kepuasan batin bisa membuat suatu tulisan dan dibaca banyak orang (yang ini sebenarnya saya tidak yakin) merupakan kesenangan tersendiri. Bisa pergi meliput konser musik, pentas teater teman-teman SMA Jogja, dan berpusing-pusing mencari topik artikel akan sangat saya rindukan. Entah kapan saya bisa mendapat pekerjaan semacam ini lagi.

Dunia media massa memanglah tidak mudah. Saya berharap majalah yang sebenarnya sudah cukup dikenal di Jogja ini tidak benar-benar mati. Semoga ada orang-orang terberkati yang akan menghidupkannya lagi. Saya memang tidak bisa ikut menghidupkannya lagi saat ini. Saya sudah memilih.

Terima kasih dan maaf, majalah...

Comments

Popular posts from this blog

'Ke Sana' - nya Float

Ayu Rianna Amardhi: Sang Putri Indonesia dari Komunikasi

Biasa yang Luar Biasa!