Normal yang Baru



Sudah hampir dua bulan di rumah saja, semua berubah jadi serba online. Beli makan, beli sayur, beli makanan, beli kebutuhan rumah tangga, beli baju, beli popok, dan hal-hal konsumtif lainnya.

Karena ketakutanku pergi ke luar rumah, memungkinkan aku melakukan segala bentuk berbelanja lewat aplikasi di smartphone.

Padahal dulu, belanja mingguan di supermarket menjadi semacam terapi dan me time buatku. Kini, ternyata melalui smartphone saja, semua barang yang aku inginkan bisa datang dengan sendirinya. Pun tidak berbeda kualitasnya dari yang biasanya aku pilih sendiri.

Wow.

Gaya hidup seperti ini mungkin akan jadi normal yang baru buatku, bahkan kalau pandemi berakhir. Nyatanya tak berbelanja ke supermarket langsung juga aku masih bisa hidup. Malah hemat waktu dan tenaga. Ndak perlu repot-repot angkat angkut. Hemat duit juga. Jadi ndak bisa beli barang nir faedah karena impulsif.

Wow.

Pandemi tahun ini beneran ndak abal-abal. Semoga memang ini peristiwa alam, bukan hasil konspirasi elit global.

Comments

Popular posts from this blog

'Ke Sana' - nya Float

Ayu Rianna Amardhi: Sang Putri Indonesia dari Komunikasi

Sensasi Bermusik Live