Saya Pikir Hujanlah Penyebabnya

Malam itu saya putuskan untuk berangkat menuju Stadion Maguwoharjo. Walaupun sedikit malas karena hujan dan lokasinya sangat jauh dari rumah. Namun demi memenuhi janji pada teman saya Vito yang sudah menraktir saya tiket terusan 2 hari dan menjawab rasa penasaran saya dengan penampilan Navicula, maka saya putuskan menerobos derasnya hujan, kencangnya angin, dan kilat yang menyambar-nyambar kala itu. Sepanjang jalan ring road utara banjir dan entah sudah berapa mili liter air hujan yang masuk ke mulut saya. Saya tetap berangkat!

Sebelum mendarat di stadion, saya mampir sementara waktu di rumah Vito untuk berteduh. Segelas teh hangat buatan ibunda tercintanya ganti memenuhi mulut saya. Menggelontor semua air hujan sebelumnya. Lumayan hangat. Sambil menunggu celana jeans yang sedikit basah, sambil bercerita. Saya, Vito, dan Viki yang akan berangkat malam itu, memutuskan hanya akan menantikan penampilan Navicula di panggung Lockstock. Memang tidak ada band lainnya yang benar-benar menarik kami malam itu.

Hujan deras telah selesai, tapi hujan gerimis tetap turun. Jam dinding rumah Vito menunjukkan pukul 8 malam. Kami berangkat. Karena sesuai jadwal mas Dadang dan kawan-kawan akan main pukul 9. Karena rumah Vito di Minomartani maka tidak jauhlah jarak yang harus kami tempuh ke Maguwoharjo. Sampailah kami di sana. Sepi. Satu kata yang terlintas di benak saya. Ya mungkin hujanlah penyebabnya pikir saya waktu itu. Di dalam venue bukannya tidak ada pengunjung. Namun sangatlah sedikit jika mengingat event ini digadang-gadang menjadi event musik terbesar tahun ini di Jogja. Lagi-lagi saya berpikir mungkin ini hanyalah karena hujan.

Terlihat stage yang berada di halaman stadion tidak digunakan. Hanya 2 stage kecil yang berada di teras stadion yang dipenuhi massa menikmati penampilan band-band lokal Jogja. Sampai disana kami mendapat kabar bahwa memang band-band besar yang dijadwalkan main malam itu batal tampil. Lagi-lagi saya pikir karena hujan deras. Selain batalnya band-band besar, rundown acara pun molor serta berantakan. Ah yang penting kami hanya menantikan Navicula. Jadi kami tidak banyak cingcong. Namun rasa kecewa menyelimuti kami. Acara ini tidak sesuai ekspektasi. Walau begitu kami tetap berjalan-jalan menikmati band-band yang seadanya tampil malam itu. Lumayan, ada Jono Terbakar dan band teman Vito yang masuk kompilasi Lockstock #2 yang cukup menghibur.

Semakin malam kami semakin penasaran. Apakah Navicula akan tampil atau batal seperti yang lain? Akhirnya Vito dapat kabar bahwa Navicula tetap bermain musik secara live. Syukurlah, pikir saya. Akhirnya sekitar pukul 10, kami berhasil mendapatkan keinginan kami. Navicula terlihat datang mendekati stage dengan formasi lengkap. Setelah Seek Six Sick turun panggung, saatnya Navicula beraksi. Saya lupa berapa lagu dibawakan di malam yang dingin itu. Ditambah 1 encore "Mafia Hukum". Yang jelas penonton yang masih bertahan malam itu terlihat puas.

Sungguh, saya kira kacaunya acara ini karena kurangnya persiapan teknis di lapangan dan hujan yang sangat deras. Saya tidak tahu kalau ternyata ada suatu hal yang menyebabkan Lockstock #2 ini berakhir menyedihkan dan tragis. Saya tidak menyangka. Mungkin tidak hanya saya, tapi semua orang. Tidak menyangka. Sekali lagi saya pikir hanya hujanlah penyebabnya. Hanyalah hujan.

Comments

Popular posts from this blog

'Ke Sana' - nya Float

Ayu Rianna Amardhi: Sang Putri Indonesia dari Komunikasi

Sensasi Bermusik Live